Menulis cerpen adalah menciptakan peristiwa, itulah yang dikatakan Sutardji Calzoum Bachri dalam buku kumpulan esai ‘Isyarat’. Konsentrasi seorang cerpenis membangun peristiwa dengan narasi-narasi. Kata-kata menjadi sekunder. Yang utama adalah peristiwa, kata-kata adalah alat untuk mencapaikan peristiwa-peristiwa. Makna akan diperoleh dari interaksi atau susunan-susunan peristiwa itu.
Dalam buku ini pun kita dapat menangkap makna-makna dari serangkaian peristiwa-peristiwa yang ditulis oleh penulis. Inilah mengapa cerpen-cerpen dalam buku ini semakin terasa hidup dalam lingkar imaji pembaca.
Tema-tema hubungan jarak jauh yang dijadikan sebagai titik fokus penyampaian makna menggambarkan sisi realitas yang terjadi dalam kehidupan ini, meskipun bumbu-bumbu imaji tetap terasa kental pada cerpen-cerpen di dalam buku ini. Sayang sekali jika buku ini tidak dibaca hingga tuntas. Selamat membaca, mari perkaya khasanah keilmuan sastra Indonesia dengan membaca karya-karya yang berkualitas.
Reviews
There are no reviews yet.