Islam tidak mengajarkan kita untuk menjadi miskin, walau dalam realitas kita di negeri merdeka ini kita temukan banyak seorang muslim yang miskin, tapi itu bukan karena Islamnya, melainkan pemahamannya terhadap Islam, misalnya pengaruh dari pemahaman mengenai Predestination, padahal dalam sejarah pemikiran Islam klasik, paham ini muncul bukan dalam konteks ekonomi, melainkan konteks sosial-politik antara Muawiyah dengan lawan-lawan politiknya.
Faktor kesalahpahaman terhadap pemahaman mengenai Islam, bukan satu-satunya faktor yang membuat kemiskinan menjadi -seperti- teman bagi masyarakat muslim, melainkan hanya salah satu saja, terdapat faktor lainnya seperti faktor politik, faktor lingkungan dan faktor keluarga.
Buku ini memberi wawasan tentang ketidakseimbangan tatanan sosial, ilmu zakat dan fenomena-fenomena sosial lainnya di negeri ini yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan sebuah gerakan perubahan sosial, khususnya di bidang pengentasan kemiskinan.
Ulasan
Belum ada ulasan.