Puisi dan realitas, tidak mungkin dapat dipisahkan. Tandanya, puisi bisa hadir dari kehidupan nyata, atau sebaliknya kehidupan nyata terwujud dalam puisi. Ya, karya sastra khususnya puisi memiliki kepekaan yang tinggi terhadap gerak kehidupan sosial di lingkungan penyairnya. Begitu juga puisi-puisi yang lahir dari Arther Panther Olii, ia (puisi) ditangan penyair dari Sulawesi ini menjadi sesuatu yang nyata, pemilihan diksi dan warna lokal yang hampir kebanyakan di puisi-puisinya itu memberikan hentakan pada pembaca, sehingga diyakini, setelah membaca buku ini akan tersedot pada dunia mistis puisi.
Puisi-puisi dalam buku ini mayoritas mengisahkan kembali perjalanan ril yang bisa jadi dijalani dalam banyak tujuan penulisnya. Entah hanya sebagai pejalan atau seseorang yang mencoba mencari jawab atas sejumlah pertanyaan. Semacam perjalanan sosial dan budaya termaktub di dalamnya. Itu pun diakui oleh Arther sebagai penulis buku ini. Ya, tongkat cahaya berada dalam genggamannya dalam melangkah. Ia tak ingin terjerumus dalam kegelapan, atau tersesat pada jalan-jalan yang bercabang. Ia (penyair) merawat kesadarannya dalam menjalani hidup ini dengan berpuisi.
(Nana Sastrawan – Penulis)
Ulasan
Belum ada ulasan.