Bagi saya, bicara tentang Kali Mati sungguh berat sekali. Tidak terbayang bagaimana kalau Sungai Bengawan Solo, tempat ayah mengenalkan saya pada tukang perahu di Kota Babat pada suatu saat tidak ada lagi.
Tidak terbayang juga bagaimana kalau Sungai Kahayan yang saya layari dari Kalimantan Tengah sampai Kalimantan Selatan dinyatakan wafat, mati, kering, tak ada lagi. Tidak! Tidak boleh mati, jiwa saya berteriak. Tetapi penyair Tri Astoto Kodarie menyadarkan bahwa semua bisa mati. Sungai sebagai ciptaan Tuhan juga bisa mati. Ayah saya sendiri telah mengajarkan hal itu waktu saya masih kecil. Puisi Tri Astoto Kodarie juga sangat jelas, “Aku mengingat kali mati di belakang rumah,” tulisnya. “Kalinya hanya menampung hujan,” lanjutnya menirukan kisah ibunya yang dikatakan,” sambil membawa ranting-ranting kayu bakar.”
Sebentar saya merasa agak tenang. Tetapi kembali berdebar-debar saat lanjut membaca puisinya, “tebing landai kali bertanah melumut dengan akar-akar menjuntai.” Mengapa tiba-tiba kita diajak masuk ke wilayah yang wingit, mistis—gelap dengan bayangan masa kecil yang menyeramkan? Ternyata Kali Mati bagi Tri Astoto Kodarie bukan kenangan indah seperti saya yang saya alami di Paris, Perancis dengan La Seine, atau dengan Sungai Hudson di New York. Kali mati bagi penyair yang dibesarkan di Purbalingga, Jawa Tengah ini menyimpan kenangan yang sesedih-sedihnya. Perhatikan larik-larik selanjutya, “jalaran akar yang mengumbi serupa pedang-pedangan yang dibuatkan bapak dari kulit pisang sebelum mati diseret penjajah ke tanah lapang di selatan desa.”
Kali mati yang dilukiskan dan dibebani riwayat aku lirik penyair Tri Astoto Kodarie telah menjadi abadi. Ia tidak bisa lagi mengering seperti beberapa ruas Sungai Kapuas di musim kemarau. Kali mati selalu kering, meski terasa sakral, angker dan berlumut. Tetapi dalam kematiannya, batang kali kecil yang hanya hidup di saat hujan itu mampu menjadi saksi jaman. Dialah yang merekam peristiwa yang paling menyayat dengan hati tabah luar biasa.
Eka Budianta – Sastrawan
Ulasan
Belum ada ulasan.