Cinta identik dengan perasaan kasih sayang dan suka. Semua orang tentu pernah merasakan cinta. Cinta tentunya ada pada masing-masing pribadi, namun cara mengungkapkan sebuah cinta juga akan berbeda-beda.
Saya tak pernah menganggap rendah cinta karena sejatinya ia memiliki daya yang kuat dan luar biasa. Pada satu ketika, cinta telah menggerakkan orang untuk melakukan hal yang dahsyat dan tak terbayangkan. Karena Cinta, seorang ibu merelakan segalanya demi kebahagiaan anaknya. Karena cinta, seorang yang tidur nyenyak akan terbangun, membuang kantuk, menanggalkan selimut, berwudu, lalu solat malam. Lebih dari itu, karena cinta kepada Tuhannya, manusia rela memberikan sebagian harta yang diperolehnya dengan susah payah dan kelelahan, dia ikhlaskan untuk bersodaqoh. Bahkan, karena ingin meraih cinta dan ridho-Nya, orang berani mengorbankan nyawa, berjihad membela agama Allah.
Begitulah saya memandang karya cipta Sartikah ini. Cintalah yang menggerakkan beliau untuk terus dan terus berkarya. Tanpa lelah, tanpa henti. Cinta dan ketulusannyalah yang menjadi energi terkuat untuk melahirkan inspirasi dan imajinasi yang lahir tanpa jeda, seperti air mengalir. Setelah terbit satu buku, terbit buku berikutnya, disusul karya berikutnya, lalu disusul karya berikutnya.
“Kesibukan” jangan jadikan alasan untuk tidak menulis. Nyatanya, dalam hiruk pikuk kesibukan tugas rutin dan tugas organisasi, bu Sartikah berhasil menulis banyak puisi. Seratus satu judul puisi akrostik yang dihimpun dalam “Diam-diam Aku Jatuh Cinta” ini adalah jumlah yang “wah” dan diselesaikan dalam tempo yang sangat singkat.
Dari segi kualitas, bahasa dan isi pada antologi ini, bu Sartikah menunjukkan kematangan dalam memilih dan merangkai kata. Dari segi pemilihan tema jauh lebih kaya dan beragam. Di dalamnya semakin tampak keluasan cakrawala wawasannya. Lebih dari itu, kefasihan dalam mengungkapkan gagasan jauh lebih mengalir dan menyejukkan.
Kepada para siswa juga mereka yang belajar menulis puisi, saya sangat merekomendasikan untuk membaca buku antologi ini. Di dalamnya, kita akan belajar banyak tentang teknik membangun kefasihan dalam melahirkan gagasan, membangun tema, serta memberi imajinasi pada komposisi.
Iyus Yusandi
Reviews
There are no reviews yet.