Karya sastra selalu diawali dengan realitas bukan sesuatu yang fiksi. Ya, karya sastra memang lahir dari kegelisahan-kegelisahan pada peristiwa yang nyata, pada kehidupan sosial yang ada di wilayah penulisnya. Cerita-cerita itu bertebaran di sekitar penulisnya yang kemudian diracik menjadi cerita-cerita yang bisa jadi menginspirasi atau tindakan lainnya.
Begitu juga dengan kumpulan cerpen Lelaki dalam Kamar Pacarnya. Kumpulan cerpen yang ditulis oleh Depri Ajopan ini hampir keseluruhannya pernah dimuat di media, dalam cerpen-cerpen di buku ini, ia selalu menceritakan kehidupan sosial yang terjadi pada masyarakat pada umumnya; misalnya dalam kehidupan status sosial tertentu, hubungan sepasang kekasih, ekonomi, politik dan lain sebagainya yang cerita-cerita itu semua seolah memang nyata terjadi, sehingga fiksi terbaca lebih realita dari fakta.
Buku ini memberikan ruang dialog kepada pembaca untuk memahami makna kehidupan yang bisa saja setiap orang mengalami itu. Atau, pernah melihat peristiwa itu dan lainnya, sehingga mereka yang membaca buku ini memiliki kecerdasan emosi yang mengarah pada kebijaksanaan.
Ulasan
Belum ada ulasan.