Janda 7 Lelaki, begiulah adanya. Kisah perkawinan dan perceraian di beberapa wilayah entitas budaya Nusantara selalu menarik untuk diketahui, dicatat, meski kemudian banyak yang tak disimak lebih lanjut, lantaran dianggap biasa. Novel ini tak perlu jadi kuis: fiksi atau fakta, lantaran realitasnya ada di dalam kehidupan masyarakat kita.
Apakah status janda menjadi imune terhadap cinta, dan pada saat bersamaan maniak terhadap hubungan seksual dengan lawan jenis? Tidak mudah untuk menyimpulkan kondisi kaum peremuan, memang. Benarkah ia subjek—seperti ketika remaja menentukan lelaki pilihan, ataukah ia objek—bahkan korban dari perkawinannya dengan lelaki—yang jelas status sebagai janda tidak membuat nyaman bagi kebanyakan perempuan.
Apa penyebab perceraian sehingga seorang perempuan menjadi janda? Lantas bagaimana ceritanya ia dapat menjalani kehidupan kawin-cerai-kawin—kisah romantika, romantis atau nihilis? Jiwanya labilkah? Bisakah perempuan hidup nyaman, dengan lelaki yang berbeda? Atau, bagaimana tentang…
Beragam pertanyaan saling susul menyusul, kecuali jika pasutri membaca tanpa berimajinasi—sampai halaman terakhir. Maaf, jangan sampai novel ini menggoyahkan otak batin Anda.
Ulasan
Belum ada ulasan.