“Kegelisahan adalah tanda hidup.”
Itulah pernyataan Sitor Situmorang yang sangat populer di kalangan seniman, khususnya para penyair. Lalu, apa maksud di balik pernyataan itu? Tentu saja seorang penyair sebagai pencipta puisi akan selalu berkarya jika selalu berada pada titik kegelisahan. Ya, rasa dan pikirnya selalu gundah menyaksikan keadaan sekitar, peka terhadap lingkungan. Sebab menulis puisi ialah upaya untuk mewujudkan atau melengkapi kemanusiaan. Yaitu, sebuah usaha ideal dan imajinatif dalam lingkaran realitas keseharian penyairnya.
Begitu pun yang tertulis dalam buku ini. Puisi-puisi dalam buku ini lebih bersifat impresi. Memaparkan suasana, kesan kepada seseorang, atau gambaran tempat-tempat yang dikunjungi dan hal-hal yang menarik perhatian. Kegelisahan yang bersifat impresi ini, diikuti oleh keterlibatan penyairnya dalam mewartakan atau menggambarkan suasana batin, menghadirkan kedalaman atau kepekaan batinnya, sehingga puisi-puisi yang tercipta tidak sekadar keterpukauan yang dibuat-buat.
Puisi-puisi dalam buku ini telah memberikan ruang tafsir yang dalam, dengan proses yang panjang ketika penciptaannya, membuat buku ini sangat terasa puitik. Tema-tema keseharian yang dijalankan penyairnya menjadikan bacaan yang ringan sekaligus renungan. Selamat Membaca.
Ulasan
Belum ada ulasan.