Setiap penulis memiliki caranya sendiri untuk mengungkapkan kegelisahannya; dari pengalaman pribadi maupun dari hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Pengungkapan kegelisahannya itu banyak dilakukan dengan karya fiksi, satu di antaranya adalah cerita pendek. Tentu, kisah-kisah yang dituliskan itu tetap masih dalam wilayah fiksi meskipun dasarnya dari hal-hal yang nyata.
Yang menarik dalam buku ini selain cerita yang diangkat dari kehidupan sehari-sehari, adalah bahasa yang dipilih oleh penulis, yaitu bahasa daerah, yakni bahasa Sunda. Dengan dipilihnya bahasa daerah untuk menuliskan cerita-cerita yang terjadi, maka buku ini menjadi harapan dari bagian pelestarian bahasa daerah sekaligus peningkatan sastra daerah yang perlahan mulai tergerus.
Cerita-cerita pendek atau dalam bahasa Sunda dinamakan ‘Carita Pondok’ di dalam buku ini sebagian besar sudah diterbitkan di media-media lokal Jawa Barat. Dengan diterbitkan menjadi buku, harapan terbesarnya buku ini dapat menyebar ke berbagai wilayah dan menjadi obat rindu bagi ‘orang-orang Sunda’ yang merantau di luar Jawa Barat untuk mengenang kampung halamannya.
Selamat Membaca.
Ulasan
Belum ada ulasan.