Puisi, bisa saja lahir dari bayangan batin penyair. Ketika terlihat secara emosional menyaksikan sebuah peristiwa, boleh jadi jiwanya tak tenang. Ada gejolak yang bergerak begitu saja. Dalam bayangan batin itu tercermin gambaran yang jernih suara hatinya dalam memaknai hidup yang tak pernah sepi dari berbagai persoalan. Namun, puisi tidak bisa dilihat hanya pada kekuatan tema yang beragam dari persoalan-persoalan hidup yang dimaknai oleh si penulis puisi. Akan tetapi, bagaimana bahasa yang digunakan dan cara mengungkapnya di setiap larik, bait hingga utuh menjadi satu puisi yang dapat dinikmati.
Proses kreatif dalam menulis puisi sejujurnya memang sangat memengaruhi kualitas puisi yang tercipta. Apalagi, jika kepekaan penyair secara terus menerus dilatih diberbagai persoalan-persoalan kehidupan di sekitarnya. Semakin dalam ia merasakan, maka akan semakin hidup puisi-puisi yang tercipta untuk dimaknai. Dalam buku ini, tampak kita dapat membaca sekilas tentang persoalan-persoalan kehidupan yang berada di sekitar wilayah penulisnya; dari apa yang didengar, dirasakan, dilihat atau dialami.
Buku ini seolah sedang menggiring pembaca menuju ruang penyembuhan, yaitu kesadaran yang jernih dalam menghadapi persoalan-persoalan kehidupan, baik yang datang dari diri sendiri atau yang lebih luas lagi, yaitu dari luar diri sendiri.
Ulasan
Belum ada ulasan.