Penyair selalu memiliki cara pandang yang berbeda dengan umum. Lewat puisi penyair bisa mendedikasikan diri sebagai pribadi netral dalam merekam keadaan negeri. Hal ini terjadi karena penyair tidak memiliki kepentingan politis maupun pragmatis terhadap segala situasi. Penyair hanya butuh ruang untuk tempat berkarya dan berekspresi.
Dengan demikian besar kemungkinan bahwa dalam buku Melihat Indonesia Masa Kini akan terangkum sebuah buku puisi yang mampu menjadi kacamata murni dalam hal melihat perkembangan republik ini.
Sebagai penyair juga, tentu memiliki tanggung jawab moral untuk selalu meluruskan berita miring lewat karya puisi. Jika puisi Chairil Anwar yang berjudul AKU, mampu menjadi pendobrak zaman kala itu, tidak mustahil jika puisi-puisi dalam buku ini pun akan menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.
Ulasan
Belum ada ulasan.