Pada prosesi penciptaan buku puisi ini, sengaja dirangkum-satukan puisi-puisi bertema “puasa”. Puisi-puisi yang bersenggolan dengan pernak-pernik puasa (Ramadan-an).
Lantas ada apa dengan puasa sesungguhnya? Atau mengapa puisi-puisi puasa itu mesti hadir dan harus dituliskan? Maka jawaban sederhananya adalah; karena bagi penulis puasa adalah puisi itu sendiri.
Ada realitas/suasana yang khas. Ada kekhusyukan yang juga khas. Dan tentu, ada semisal kerinduan (yang tak sekadar khas) terkait fenomena puasa. Semua begitu menghampar di depan mata lahir-batin.
Maka terwujudlah buku puisi bersahaja ini, yang diberi tajuk “Segeletar Pinggul; Puisi-puisi Puasa.”
Ulasan
Belum ada ulasan.